Target pasar adalah sekelompok orang dengan kebutuhan, minat, dan perilaku tertentu yang paling berpotensi membeli produk kita. Segmentasi pasar biasanya dibagi menjadi:
- Demografi: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan.
- Psikografi: gaya hidup, hobi, nilai yang diyakini.
- Perilaku: kebiasaan belanja, media yang sering digunakan, tingkat loyalitas.
Misalnya, UMKM minuman kekinian bisa menargetkan demografi usia 18β25 tahun, psikografi yang suka mencoba tren baru, dan perilaku sering memesan lewat aplikasi ojek online.
Simak cara menentukan target pasar untuk UMKM di bawah ini yang bisa kamu contoh!
Isi Artikel
1. Analisis Demografi & Perilaku Lewat Insight Media Sosial

Gunakan Instagram/Facebook Insights untuk melihat:
- Usia dan jenis kelamin audiens.
- Kota/kabupaten dengan jumlah followers terbanyak.
- Jam online terbanyak audiens.
Contoh: Penjual kue kering menemukan bahwa 70% pengikutnya perempuan usia 25β34 tahun di Jakarta, sehingga fokus konten dan promosi bisa diarahkan ke segmen ini.
2. Identifikasi Tren Pencarian dengan Google Trends
Ketik kata kunci produk, misalnya βkopi literanβ, lalu lihat:
- Grafik kenaikan/penurunan minat.
- Kota dengan minat tertinggi.
- Kata kunci terkait yang sedang naik.
Mengidentikasi tren di Google Trends adalah cara tepat membantu UMKM memutuskan kapan waktu terbaik meluncurkan promo atau produk baru.
3. Observasi Kompetitor Digital
Pantau akun media sosial kompetitor:
- Lihat siapa yang sering berinteraksi di kolom komentar.
- Perhatikan postingan yang engagement-nya tinggi.
- Analisis cara mereka menyampaikan pesan.
Contoh: UMKM fashion lokal melihat kompetitor sering mendapat komentar positif saat mengunggah video behind the scene, lalu mencoba strategi serupa.
Baca juga: Panduan Digital Marketing untuk UMKM Pemula
4. Survei Online dengan Google Form
Buat pertanyaan seperti:
- Produk apa yang paling sering dibeli?
- Budget belanja per bulan?
- Channel belanja favorit (offline/online)?
Bagikan link survei di WhatsApp, Instagram Story, atau grup Facebook. Data ini lebih spesifik dibanding hanya mengandalkan insight media sosial.
5. Cek Data E-commerce
Masuk ke Tokopedia, Shopee, atau TikTok, cari produk serupa:
- Lihat ulasan pembeli (terutama yang bintang 4β5).
- Catat alasan mereka membeli.
- Perhatikan wilayah pengiriman yang sering muncul.
Contoh: Penjual sambal kemasan menemukan banyak pembeli dari Jawa Tengah, lalu menambah stok di gudang daerah tersebut untuk mempercepat pengiriman.
6. Analisis Komunitas Online
Bergabung di grup Facebook atau WhatsApp sesuai niche produk.
- Amati pertanyaan yang sering muncul.
- Catat masalah yang belum banyak solusinya.
- Gunakan bahasa yang sama seperti anggota komunitas.
Cara ini membantu membangun kedekatan sekaligus mendapatkan ide produk.
7. Pelajari Audiens Influencer Mikro/Lokal
Cari influencer dengan 5.000β20.000 pengikut yang sesuai target.
- Lihat engagement (like, komentar, share).
- Perhatikan tipe audiens mereka.
- Pertimbangkan kolaborasi konten atau giveaway.
Studi Kasus: 3 UMKM Sukses Karena Fokus Target Pasar

- Kopi Kenangan
Fokus awal di segmen pekerja muda kantoran di kota besar, dengan harga terjangkau dan sistem pesan cepat.
- Erigo
Targetkan anak muda urban yang suka fashion kasual, lalu gencar promosi lewat influencer.
- Rorokenes
Brand tas lokal yang membidik wanita karier pecinta produk handmade premium, sukses menembus pasar ekspor.
Pertanyaan Umum Terkait Target Pasar UMKM
Apa bedanya target pasar dan segmentasi pasar?
Target pasar adalah kelompok konsumen yang menjadi fokus penjualan produk atau jasa kita. Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi beberapa kelompok berdasarkan kriteria tertentu seperti demografi, psikografi, atau perilaku. Segmentasi membantu kita menemukan target pasar yang paling potensial.
Apakah target pasar UMKM harus spesifik?
Ya, semakin spesifik target pasar, semakin efektif strategi pemasaran yang dijalankan. Target pasar yang terlalu umum membuat promosi sulit tepat sasaran dan biaya iklan jadi boros.
Bagaimana cara menentukan target pasar jika bisnis baru mulai?
Mulailah dengan riset sederhana: analisis demografi di media sosial, cek tren Google Trends, amati kompetitor, dan kumpulkan feedback dari calon pelanggan melalui survei. Setelah itu, uji pasar dengan kampanye kecil untuk melihat respon.
Intinya
Menentukan target pasar tidak cukup dengan asumsi. Gunakan data dari media sosial, tren pencarian, e-commerce, komunitas online, dan influencer.
Semakin spesifik target pasar, semakin mudah merancang strategi pemasaran yang efektif.
Referensi:
- UKM Indonesia. (2023). 10 cara menentukan target pasar yang tepat untuk bisnismu. https://ukmindonesia.id/index.php/baca-deskripsi-posts/10-cara-menentukan-target-pasar-yang-tepat-untuk-bisnis-kamu